Selamat Datang Peserta Dididk Baru di Sekolah Galuh Handayani Surabaya, Sekolahku Ramah Aman Nyaman Humanis Tanpa Diskriminasi

Minggu, 13 Juli 2014

WISUDA DAN GEBYAR SENI SEKOLAH GALUH HANDAYANI SURAB AYA TAHUN AJARAN 2013/2014


Pada hari Sabtu, 21 Juni 2014 diadakan Wisuda dan Gebyar Seni Sekolah Galuh Handayani Surabaya yang di adakan di Hall Carrefour Central point Ngagel. Acara ini berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WIB.  Kegiatan ini diadakan dalam rangka pelepasan siswa sekolah Galuh Handayani tahun ajaran 2013/2014, sekaligus penampilan minat dan bakat siswa di bidang seni. Sekolah Galuh Handayani Surabaya pada tahun ajaran 2013/2014 meluluskan 57 siswa dengan rincian 6 orang siswa TK, 13 orang siswa SD, 17 orang siswa SMP, serta 21 orang siswa SMA Galuh Handayani Surabaya.

Acara berlangsung meriah, diawali dengan kirab wisudawan dimana para wisudawan memasuki ruangan wisuda dengan dikawal oleh pembawa bendera  merah putih, bendera tut wuri handayani serta tiga orang penari kipas, dilanjutkan dengan penampilan tari kipas oleh siswa SMA Galuh Handayani yang tergabung dalam ekstrakulikuler tari, dimana mereka belajar tari modern dan kontemporer di bawah bimbingan Ibu Dewi Suraya, S. Pd. dan Bapak Heru Muda Santoso. 

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin, pembukaan, serta sambutan oleh ketua panitia dan Ibu Sri Sedyaningrum selaku Supervisor Edukatif Sekolah Galuh Handayani Surabaya. Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan bakat dan minat siswa mulai dari tingkat TK sampai dengan College. 

Penampilan tersebut antara lain fashion show oleh siswa SD, SMP, dan SMA di bawah arahan Miss Bintang Cintya Felasufa selaku pembina ekstra kulikuler fashion show  dan broadcasting. Selanjutnya adalah penampilan senam ceria oleh siswa TK dengan dipandu oleh Bapak Surya Hadinata, karyawan Galuh Handayani yang juga merupakan alumnus Sekolah Galuh Handayani Surabaya. Perlu diketahui bahwa senam ceria ini merupakan salah satu program Sekolah Handayani Surabaya yang diadakan setiap hari Jumat untuk melatih koordinasi antara gerak dan lagu serta kedisiplinan dan motorik kasar.Penampilan siswa berikutnya adalah modern dance oleh siswa SMP yang berkolaborasi dengan saudarinya, modern dance siswa SMP yang tergabung dalam ekstrakulikuler tari ,  pantomim  serta tari tradisional “menthog-menthog” oleh siswa SD.

Selanjutnya berlangsung acara prosesi wisuda, dimulai dari siswa TK dengan didampingi oleh Ibu Kasiyati, S Pd selaku Kepala Tk Galuh Handayani, siswa SD dengan didampingi oleh Ibu Ferriyani Eka Valianty, S. Pd. selaku Kepala SD Galuh Handayani, Siswa SMP dengan didampingi oleh Ibu Sulistyorini, S. Pd. selaku kepala SMP Galuh Handayani, dan terakhir siswa SMA dengan didampingi oleh Ibu Nunik Aslamiyah selaku Kepala SMA Galuh Handayani. Prosesi wisuda dilaksanakan dengan pengalungan tanda kelulusan, pemberian sertifikat kelulusan serta diakhiri dengan berfoto bersama. 

Acara dilanjutkan dengan kesan-pesan perwakilan wisudawan oleh ananda Diska Almira, pembacaan puisi dan paduan suara yang diikuti oleh perwakilan siswa SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam ekstra kulikuler bina vokalia dengan bimbingan Bapak Erwin Fermawan dan Ibu Reni S. Pd. serta Ibu Winarni, S.Pd. Selanjutnya adalah akustik dari siswa College (Post School Transition) di bawah bimbingan Bapak Andi Fuad R., S. Pd. Pada kesempatan ini pula beberapa siswa menunjukkan kemampuan olah vokalnya dalam menyanyikan beberapa lagu mulai dari lagu nostalgia, lagu dangdut, lagu rock, dan lagu pop.  Dengan berakhirnya persembahan lagu tersebut berakhir pula seluruh rangkaian acara Wisuda dan Gebyar Seni Sekolah Galuh Handayani Surabaya tahun ajaran 2013/2014. Namun perjuangan dalam mencapai cita-cita belum berhenti sampai di sini, masih banyak ilmu yang harus dipelajari dalam jenjang pendidikan berikutnya dan masih banyak bakat serta kemampuan yang belum digali. Hal ini dikarenakan keberhasilan anak bukan hanya ditentukan oleh aspek akademik anak saja, melainkan juga aspek-aspek non akademis yang bisa tergali dan tersalurkan melaui kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dengan ditunjang kerjasama dan komunikasi yang baik serta berkesinambungan antara guru, tim penunjang pendidikan,dan orang tua.
Galuh Handayani..... yes... yes..... yes.......

By: Ns. Tika Yulia E.W., S. Kep.

















Kamis, 12 Juni 2014

Bintang Tamu Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya di Zhang Palace

Pada Tanggal 7 Juni 2014 Sekolah Galuh Handayani Surabaya mendapat kehormatan sebagai Bintang Tamu dalam acara Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang diselenggarakan di Zhang Palace. Pada kesempatan itu siswa-siswi SMP dan SMA Galuh Handayani berkesempatan untuk menampilkan bakat siswa di bidang fashion show, musik dan olah vokal.

By. Winarni, S.Pd





Rabu, 11 Juni 2014

MULTIHABBIT MARKETING

Hiduplah Indonesia Raya.....

Rasa syukur tak terhingga yang ada dibenak saya ketika mendengar siswa-siswi kami menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bagaimana tidak? Suara merdu dari siswa-siswi yang luar biasa mengingatkan bahwa saya telah memasuki “rumah belajar” yang tepat. Latar belakang saya bukanlah Sarjana Pendidikan atau lulusan yang dicetak sebagai tenaga pengajar. Tapi ternyata saya memasuki dunia pendidikan dengan modal “insting membantu anak-anak menjadi pintar”. Sebuah idealisme dari mahasiswa fresh graduate.

Saya ingat betul saat langkah kaki pertama memasuki Sekolah Galuh Handayani, yang pertama saya lihat adalah murid-murid yang sopan,ramah dan tentunya suara riuh di halaman. Mereka memang tidak memanggil nama saya, tetapi mereka menatap saya dan tersenyum yang merupakan simbol Selamat Datang bagi orang baru. Yap!! Mereka murid-murid yang ramah..dan setelah sekian tahun saya belajar di sekolah ini, saya menemukan jati diri saya dan secara tidak langsung saya telah masuk di Sekolahnya Manusia (sebutan sekolah yang tepat dari konsultan pendidikan : Munif Chatib). Tentunya Sekolahnya Manusia adalah tempat yang tepat untuk manusia-manusia yang unggul.

Sekolah Galuh Handayani benar-benar berdasarkan pada filosofi Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap Satu jua). Sekolah ini siap menerima siswa tanpa diskriminasi. Tidak memandang darimana suku dan ras siswa berasal, bagaimana latar belakang orang tua, apa agama mereka, dan kami memandang setiap anak memiliki keunikan tersendiri baik yang berkebutuhan khusus atau tanpa berkebutuhan khusus. Sekolah ini memiliki program membangun karakter siswa sesuai dengan budaya Indonesia yang tersohor ke seluruh dunia, tanpa meninggalkan informasi global yang positif. Ketika di tempat lain siswa dituntut untuk mengejar angka di atas rapor, maka tenaga pendidik di sini sibuk mencari mutiara berkilau dalam diri anak-anak. Setiap pagi siswa harus mengikuti apel pagi (baris dengan tertib) dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta mengikrarkan perdamaian dan menjaga kebersihan lingkungan. Setelah itu siswa dibiasakan untuk antri masuk kelas dan memberi salam pada guru satu-persatu. Hebatnya tidak ada siswa yang nyerobot dan mereka mampu berbaris dengan rapi. Dan tentunya konsekuensi sebaga tenaga pendidik di sini harus konsisten menerapkannya juga. Menerapkan di sekolah, di rumah dengan orang tua kita, istri/suami, saudara kita, bahkan kepada anak kita juga. Di sinilah Sekolahnya Manusia Galuh Handayani secara tidak langsung membangun “Multihabit Marketing”. Bukan hanya budaya antri saja, tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah sembarangan, meminta maaf jika salah, meminta tolong,mengucapkan terima kasih, menyapa teman, tersenyum, rasa cinta tanah air dan perilaku positif lainnya.

“Yeah..this is the true school”. Dampak multihabit marketing ini luar biasa. Inilah yang dicari manusia-manusia masa depan. Ketika saat ini sedang trend dengan “membully dan dibully serta korupsi’, maka di sini kami belajar hidup jujur, toleransi dan saling menjaga. Dan sekali lagi Sekolah ini bersama siwa-siswinya telah menularkan kepada kami untuk berkomitmen dengan budaya jujur, toleransi, dan saling menjaga. Bayangkan jika sekolah mencetak siswa dengan pribadi yang unggul, maka Indonesia tidak perlu khawatir untuk mencari generi penerus bangsa yang siap “Memanusiakan Manusia”. Saya yakin Multihabbit Marketing ini  akan tumbuh besar menjadi POSITIVE GLOBAL HABITUAL, inilah nilai dasar sebuah sekolah tempat belajar bagi kita yaitu mengubah hal negatif menjadi hal positif. Setiap warga sekolah memiliki eksistensi dan manfaat. Jika kami Sekolah Galuh Handayani siap berpartisipasi aktif dalam menularkan perilaku baik pada Indonesia dan dunia, kami juga mengajak anda untuk bergabung menjadi bagian dari Multihabbit Marketing untuk anak kita. Siapkah anda?

By : Dinda Dwi Handayani, S.Hum

Selasa, 10 Juni 2014

Kartini Masa Kini

Hari ini, 21 April 2014, Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kartini. Sudah menjadi kebiasaan jelang maupun setelah 21 April banyak digelar acara kartinianyang merupakan simbol peringatan lahirnya pejuang emansipasi perempuan, RA Kartini.

Murid taman kanak-kanak (TK) mengenakan kebaya dan mengikuti pawai. Bahkan, banyak instansi yang mewajibkan karyawatinya mengenakan kain panjang saat di kantor untuk kemudian mengikuti lomba fesyen. Lomba rias wajah, mengenakan sanggul, dan lainnya kerap kali digelar untuk memeriahkan acara. Bicara wanita masa kini di Surabaya, orang pasti mengingat Wali Kota Tri Rismaharini. Wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawanini adalah satu dari sekian banyak perempuan dengan peran yang tidak bisa dipandang kecil.

Ada pula Sri Sedyaningrum, Iswachyu Dhaniarti, Ida Aju Brahmasari, Tatik Suryani, dan lainnya. Mendengar nama-nama tersebut, tidak semua orang tahu bahwa mereka memiliki peran penting sebagai orang nomor satu di lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Sri Sedyaningrum mengelola Sekolah Galuh Handayani, penyelenggara pendidikan inklusif ”satu atap”, meliputi jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan college(setara D2), milik Yayasan Peningkatan Prestasi Siswa (YBPPS).

Iswachyu Dhaniarti merupakan Rektor Universitas Narotama. Ida Aju Brahmasari menjabat Rektor Universitas 17 Agustus 1945 dan Tatik Suryani selaku Ketua STIE Perbanas. Merekalah Kartini-Kartini masa kini yang tidak pernah henti mendidik generasi. Perlu waktu dan perjuangan ekstra keras bagi Sri Sedyaningrum mendirikan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus. ”Awal sekolah ini berdiri pada 1995, waktu itu diawali kontrak rumah di Jalan Pucang,” kata Ningrum, sapaannya.

Sekolah Galuh Handayani mengkhususkan diri memberikan layanan pendidikan bagi anak lambat belajar (slow learner), yaitu anak yang memiliki kecerdasan intelektual di bawah rata-rata atau ber-IQ antara 80-99 (Alfred Binet). Anak lambat belajar lantaran mengalami kelainan tertentu, baik aspek fisik, mental, intelektual, emosi, dan sosial. Meski statusnya reguler (umum), oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya diberikan izin menyelenggarakan pendidikan khusus anak lambat belajar yang cenderung terabaikan.

Padahal anak slow learnermempunyai problem dilematis dalam menentukan tempat di mana dia harus sekolah. Apabila disekolahkan di sekolah umum, ia mengalami kesulitan mengikuti pelajaran seperti teman-teman lainnya, bahkan sering mendapat ejekan. Sementara guru tidak mempunyai waktu memfokuskan diri untuk memperhatikan mereka. ”Akibatnya, anak slow learnerini sering tidak naik kelas dan drop out.

Sementara jika dimasukkan SLB, ia tidak optimal karena tidak ada kompetensi untuk memotivasi kemampuannya,” kata perempuan kelahiran Madiun, 14 April 1961 ini. Berangkat dari kondisi ini, Sekolah Galuh Handayani didirikan bertekad memberikan layanan pendidikan bagi anakanak lambat belajar. Selain itu, ikut mewujudkan wajib belajar dan ikut andil dalam meminimalkan angka putus sekolah.

Seiring waktu, Galuh Handayani tidak sebatas menerima anak slow learner, tapi juga anak normal dan anak-anak yang mengalami hambatan atau kelainan lainnya. Siswa bukan saja dari Surabaya, tapi kota lain bahkan luar Jawa. Pada 1995 menyelenggarakan pendidikan formal tingkat SD disusul pada 1996 pendidikan TK dan pada 1997 pendidikan formal tingkat SMP. Sementara pada 2001 mendirikan pendidikan formal tingkat SMA dan pada 2004 mendirikan collegesetara D2.

”Untuk memperjuangkan kepentingan pendidikan anakanak, Galuh Handayani terus berupaya agar keberadaan anak-anak menjadi bagian Sistem Pendidikan Nasional, sehingga layanan pendidikan yang diberikan sekolah memiliki payung hukum jelas,” kata Ningrum yang lulusan Early Chilhood Education and Care and Faculty of International Education Course Vancouver Island University, Canada. Upaya itu membuahkan hasil, Galuh Handayani berketetapan menyelenggarakan pendidikan inklusif dikuatkan SE Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor: 380/C.66/MN/2003 pada 20 Januari 2003 perihal pendidikan inklusif.

Lebih menggembirakan lagi, Galuh Handayani menjadi pelopor pendidikan inklusif di Indonesia. Dalam pembelajaran, anakanak sering diajak studi lapangan. Saat ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) diperkenalkan satwa dan makanannya. Awalnya, ada anak menyebut kuda makan daging dan hewan yang besar itu pasti buas. Setelah diperkenalkan, mereka tahu. Kurikulum modifikasi diterapkan di sini dengan mengedepankan kearifan lokal. Di Surabaya ada pantai, tidak jarang anak-anak diajak ke pantai.

”Kami menekankan ke guru untuk membuat profil masing-masing siswa dengan dibantu psikolog. Observasi juga dilakukan. Anak-anak semacam ini jangan di-emohi, jangan dimarjinalkan,” kata Ningrum. Tidak kalah hebatnya, Rektor Universitas Narotama Rr Iswachyu Dhaniarti. Karena kegigihannya, perempuan yang karib disapa Yayuk ini sukses membangkitkan kampus di Jalan Arif Rahman Hakim yang nyaris tutup. Bagaimana tidak? Pada 1999, Universitas Narotama krisis.

Mahasiswa terus turun drastis dan perkuliahan hanya malam hari. Belum lagi banyak utang di bank. Bersama suaminya, HR Djoko Soemadijo, Yayuk membenahi kampus. Pada 2000, Universitas Narotama mampu membuka pascasarjana dengan Yayuk sebagai sekretaris dan suaminya bertindak sebagai rektor. Perlahan namun pasti Yayuk menata SDM yang ketika itu didominasi orang tua yang sulit diajak maju. Waktu terus berkembang, pada 2003 Ketua Bidang Dana Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Jatim ini menerapkan ISO di lembaga pendidikannya. Ia ingin segala proses dan prosedur bisa diukur jelas.

”Saya katakan pada semua, kita jangan mimpi saja menjadi kampus terbaik. Kita harus bekerja keras merealisasikan mimpi. Dan itu tidak mudah menyatukan semua pihak dalam sebuah persepsi,” katanya. Universitas Narotama menjadi salah satu kampus yang diperhitungkan. Belum lama ini akreditasi institusi B dari BAN PT didapat. Capaian itu menjadi tonggak mendapatkan akreditasi A. Yayuk bukan saja sukses mengelola lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Perempuan kelahiran 21 Mei 1959 ini juga jago renang, menembak, dan berkuda.

Sepanjang 1975 hingga 1991, nama Iswachyu Dhaniarti cukup dikenal lantaran ratusan gelar juara kempomampu dia koleksi. Bukan saja skala Jatim, tapi juga nasional. Bahkan, runner upjuara dunia bela diri kempodi Tokyo, Jepang, pada 1980.

Dobrak Stikma

Tidak mudah perempuan menjadi pemimpin. Ini yang dikatakan psikolog Surabaya, Herlina Harsono Njoto. Perempuan pemimpin di berbagi profesi mengalami tantangan dalam pengembangan kariernya. Pertama tantangan yang dihadapi dari internal dalam perempuan itu sendiri. Tantangan eksternal dari keluarga atau organisasi tempatnya mengembangkan karier.

”Faktanya, perempuan pemimpin di berbagai profesi tidak sedikit yang meraih prestasi dalam berbagai profesinya. Perempuan pemimpin banyak yang meraih sukses di berbagai profesi, meskipun mengalami berbagai tantangan dan kendala, namun terus berperan,” kata alumni S2 Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Perempuan identik dengan menangis. Herlina mengingatkan seorang perempuan yang menjadi pemimpin jangan cengeng.

”Pemimpin perempuan harus memahami psikologi sosial, yakni psikologi yang dapat diterapkan dalam konteks keluarga, sekolah, teman, kantor, lingkungan, organisasi, dan lainnya,” kata Herlina yang anggota Komisi C DPRD Surabaya ini. Psikologi sosial, kata Herlina, bermanfaat untuk membantu praktik psikologi klinis, psikologi anak, psikologi industri dan organisasi, psikologi pendidikan, serta psikologi cabang terapan lainnya.

Sumber : http://www.koran-sindo.com/node/383607

Senin, 09 Juni 2014

100 % LULUS, PERJUANGAN MASIH PANJANG

Kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Sekolah Galuh Handayani karena pada Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) SMA tahun ini seluruh siswa SMA Galuh Handayani dinyatakan lulus 100%. Pengumuman hasil UN dan UAS 2014 tingkat SMA se Indonesia secara serentak dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Mei 2014. Pada hari itu pula SMA Galuh Handayani Surabaya mengadakan pertemuan wali murid. Mengapa harus ada pertemuan wali murid? Moment ini sangat penting bagi sekolah dan wali murid, dengan tujuan memberikan informasi kepada orang tua terkait anak-anak setelah berjuang melaksanakan Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah, saat itu pula pihak sekolah bersama wali murid melakukan kerjasama untuk mempersiapkan masa depan anak.Suasana sangat menegangkan muncul, sesaat usai pengumuman diberikan, tangis haru sebagai bentuk rasa syukur kami, atas bimbingan Ketua Yayasan dan Direktur sekolah serta perjuangan Kepala Sekolah, para guru dan orang tua yang selalu kerjasama/kolaborasi untuk meningkatkan potensi dan perjuangan para siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah.
Namun perjuangan tidak berhenti sampai disini, dengan diumumkannya hasil Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah ini berarti telah dibukalah gerbang perjuangan para siswa-siswi SMA Galuh Handayani untuk hidup secara lebih mandiri. Diperlukan bimbingan yang lebih ekstra untuk menjadikan mereka mampu melangkah menuju kesukseskan di masa depan.
Sedikit mengkilas balik proses belajar mengajar yang dijalani oleh guru dan anak-anak kelas akhir sebelum akhirnya mereka menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah 2014 ini. Pembelajaran yang ramah dberikan setiap harinya, para guru dengan sabar, cermat, cerdas dan tegas memberikan berbagai materi ilmu dan latihan dengan pemahaman serta bimbingan yang tidak akan didapat di sekolah-sekolah umum lainnya. Pembelajaran yang kondusif yang disesuaikan dengan  kebutuhan masing-masing anak sehingga pemahaman akan materi ilmu dan latihan dapat dicapai dengan optimal oleh masing-masing anak. Pembelajaran yang senantiasa mampu memotivasi anak agar tetap optimis untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian mampu dijalankan dengan baik dan pada akhirnya terbukti dengan hasil yang sangat memuaskan 100% dinyatakan lulus Ujian Nasional dan Ujian Akir Sekolah 2014. Perjuangan yang telah dilalui akan dijadikan pedoman untuk perjuangan selanjutnya.
Keberhasilan anak-anak dalam Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah membuat orang tua bangga dan bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur dan terima kasih orang tua ditunjukkan dengan berbagai macam cara, salah satunya mengadakan acara makan-makan bersama anak-anak dan guru. Ini terlihat bahwa komunikasi antara guru, siswa dan orang tua terjalin dengan baik. Komunikasi antara guru dengan siswa dan orang tua tidak berhenti sampai disini, orang tua pun tetap kolaborasi kepada guru dan pihak sekolah lainnya untuk pendidikan anak selanjutnya, ada yang ingin melanjutkan ke PTN, PTS dan membantu usaha orang tua serta post school transition Galuh Handayani. Keberhasilan anak bukan hanya ditentukan oleh kemampuan anak namun kerjasama dan komunikasi antara guru dan pihak sekolah lainnya dengan orang tua siswa sangat diperlukan.

By : Tim SMA Galuh Handayani